Rantai Scabies Pada Santri | Essay Singkat dalam Bidang Kesehatan

RANTAI SCABIES PADA SANTRI

Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit scabies

Scabies – Penyakit Gatal yang “Wajib” Diderita Anak Pesantren?”

Kutipan di atas adalah salah satu judul yang dikutip dari artikel di masyarakatsehat.Id, 27 Maret 2018 lalu. Judul yang sangat menarik untuk ditelusuri lebih jauh, bagaimana tidak, sebuah penyakit bisa dikatakan sebagai penyakit yang wajib diderita oleh tidak hanya satu tetapi oleh banyak orang dalam satu lingkup lingkungan tempat tinggal yang sama. Menurut id.wikipedia.org, Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Sedangkan scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit tungau Sarcoptes scabei (Pratama, 2017).

Scabies atau yang pada umumnya dikenal dengan kudis dan santri merupakan dua hal yang saling terkait. Penyakit ini kerap terjadi di kalangan santri bahkan dikatakan bahwa bukan santri jika belum terkena penyakit ini. Penularan scabies tidak hanya di kalangan santri namun juga terjadi di lingkungan asrama dan perumahan yang kumuh akan tetapi, penularan penyakit ini sangat umum terjadi di kalangan santri. Lalu, bagaimana seharusnya menyikapi permasalahan ini, apakah dengan menganggap penyakit scabies adalah penyakit yang wajib diderita kemudian kita bersikap tutup mata dan lari dari permasalahan ini? Tentu saja tidak. Tentunya dengan memahami lebih jauh dapat dilihat bahwa penyakit ini dapat membawa dampak negatif dari berbagai segi kehidupan santri.

Penyakit scabies yang tersebar di kalangan santri ini merupakan penyakit kulit menular. Menurut salah satu artikel dari honestdocs.idpenularan penyakit ini dapat dilakukan secara langsung dengan kontak langsung dengan penderita, bersalaman maupun penularan secara tidak langsung melalui handuk, pakaian, dan tempat tidur yang digunakan bersama-sama. Depkes RI melaporkan setidaknya terdapat 14.798 pondok pesantren dengan prevalensi skabies cukup tinggi di Indonesia. Pada tahun 2008, jumlah penderita skabies di salah satu Pesantren Magelang adalah 43%. Pada tahun 2012, jumlah penderita skabies di salah satu Pesantren Jakarta Timur adalah 51,6% (Merti, 2019).

Santri yang tinggal bersama-sama di dalam sebuah pondok pesantren menjadi rentan terkena penyakit ini dikarenakan kebiasaan para santri dalam menjaga kebersihan yang masih kurang baik kebersihan lingkungan hingga kebersihan diri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pratama et al (2017) didapat kesimpulan bahwa kejadian scabies paling banyak diderita oleh santri dengan pengetahuan, sikap, kebersihan personal dan kebiasaan yang kurang. Kebiasaan santri yang  dapat menyebabkan timbulnya penyakit ini seperti lingkungan kamar yang kotor, ketidakteraturan menjemur kasur dan mengganti sprei sehingga dapat menjadi media perkembangbiakan kutu scabies, kebiasaan dalam menggunakan baju yang kotor secara bergantian juga dapat menjadi media penularan penyakit scabiesselain itu, banyak santri yang menggunakan alat-alat pribadi bersama-sama, seperti menggunakan jaket, mukena, selimut, handuk bahkan sabun mandi, dikarenakan santri yang belum mengerti bahwa perilaku tersebut dapat meningkatkan kejadian scabies (Hilma, 2014).

Menurut McCarthy, et. al.(dalam Griana, 2013) Gejala klinis akibat infestasi tungau Sarcoptes scabiei adalah timbulnya ruam pada kulit dan rasa gatal (pruritus) terutama pada malam hari. Selain itu, menurut hellosehat.com Orang dengan kudis umumnya memiliki luka di beberapa bagian tubuhnya. Luka biasanya terbentuk akibat menggaruk kulit terlalu keras dan kerak tebal muncul  pada kulit di satu atau beberapa area tubuh yang terkena, seperti kulit kepala, punggung, atau kaki. Penyakit scabies ini kerap menjadi momok bagi santri. Bagaimana tidak? Selain menimbulkan gejala ruam.dan nyeri pada kulit. Penyakit ini juga dapat menurunkan tingkat percaya diri santri. Penderita scabies rata – rata malu jika harus keluar dari lingkungan tempat tinggalnya. Sifat tidak percaya diri tersebut dapat mempengaruhi kualitas belajar santri. Hal ini dikarenakan santri malu berangkat ke sekolah karena kondisi yang terjadi pada kulitnya. Ditambah lagi, terkadang santri yang terkena scabies mendapat hujatan dari teman – temannya. Selain itu, rasa gatal pada kulit yang sangat menganggu dapat menganggu waktu istirahat dan belajar santri.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan di atas, ketidaktahuan dan kurangnya kesadaran santri akan penyakit inilah yang menyebabkan rantai scabiesyang tidak kunjung berakhir. Sehingga, sangat penting untuk santri dalam memahami pentingnya kesadaran diri dan kebiasaan menjaga kebersihan baik lingkungan maupun diri sendiri seperti mengurangi pemakaian bersama barang-barang yang sifatnya pribadi, menghindari kontak langsung dengan penderita dan lain sebagainya. Jika kebiasaan tersebut dilakukan, maka diharapkan penyebaran penyakit scabiesdi kalangan santri dapat berkurang sehingga dapat memutus rantai penularan scabies pada santri.

DAFTAR PUSTAKA

Griana, Tias Pramesti. 2013. Scabies : Penyebab, Penanganan dan Pencegahannya. Jurnal Biologi El-Hayah. Vol. 4 No.13.

Luh Gde Indrani Ayuning Merti, et. al. 2019. Hubungan Skabies dengan Prestasi Belajar pada Santri Pondok Pesantren di Bandar Lampung. Medical Profession Journal Of Lampung. Vol. 8, No. 2.

Pratama, Tisna Sendy, Paramita Septianawati, dan Hadis Pratiwi. 2017. Pengetahuan, Sikap, Kebersihan Personal, Dan Kebiasaan Pada Santri Penderita Penyakit Skabies Di Pondok Pesantren. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pesantren. Vol. 15, No. 3.

Hilma dan Ghazali L. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Mlangi Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia. Vol. 6, No. 3.

https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/kudis-scabies-skabies/ (Diakses tanggal 2 Desember 2019)
https://www.honestdocs.id/scabies-kudis-gudik.amp (Diakses tanggal 2 Desember 2019)
http://masyarakatsehat.id/2018/03/27/scabies-penyakit-gatal-yang-wajib-diderita-anak-pesantren/ (Diakses tanggal 1
Desember 2019) https://id.wikipedia.org/wiki/Santri (Diakses tanggal 1 Desember 2019)

Tinggalkan komentar