Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerlukan energi. Transpor ini terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan yang berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Transpor pasif terdiri atas tiga macam yaitu difusi, difusi terbantu, dan osmosis.
Daftar Isi
1. Difusi
Difusi atau difusi sederhana adalah perpindahan zat (padat, cair, atau gas) dengan atau tanpa melewati membran, dari daerah yang konsentrasinya tinggi (hipertonis) ke daerah yang konsentrasinya rendah (hipotonis). Akibatnya, konsentrasi zat menjadi sama (isotonis). Contoh peristiwa difusi yaitu difusi O2 pada hewan bersel satu. Difusi terjadi karena konsentrasi O2 di udara lebih tinggi daripada konsentrasi O2 di dalam sel.
Faktor yang Mempengaruhi Difusi
Faktor yang mempengaruhi difusi di antaranya yaitu:
a. Ukuran molekul yang meresap
Molekul yang berukuran besar akan lebih lambat melewati membran daripada molekul yang berukuran kecil.
b. Suhu
Suhu yang tinggi akan semakin mempercepat pergerakan molekul, akibatnya laju difusi juga akan meningkat.
c. Konsentrasi zat
Semakin besar gradien konsentrasi antara dua zat, semakin cepat laju difusinya.
d. Wujud materi
Zat padat akan lebih lambat dalam proses difusi dibandingkan zat cair dan gas.
2. Difusi terbantu
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein spesifik dalam bentuk saluran protein dan protein transpor. Contohnya yaitu bakteri Escherichia coli akan menurun metabolismenya jika dipindahkan ke dalam medium laktosa. Hal ini dikarenakan laktosa tidak dapat melalui membran sel. Akan tetapi, beberpa saat kemudian, laktosa dapat melewati membran sel dengan bantuan enzim permease.
Mekanisme Difusi Terbantu
Adapun mekanisme difusi terbantu yaitu:
a. Difusi terbantu oleh saluran protein
Difusi ini terjadi pada molekul-molekul besar seperti asam amino dan glukosa, atau ion-ion seperti K+, Na+, dan Cl–. Molekul tersebut berdifusi dengan bantuan protein integral yang membentuk saluran protein.
b. Difusi terbantu oleh protein transpor
Protein transpor memiliki sifat seperti enzim, yaitu bersifat spesifik terhadap zat dan tempat pengikatan molekul yang diangkutnya. Protein transpor dapat berubah bentuk saat mengikat dan melepas molekul yang dibawanya. Misalnya enzim permease.
Berikut adalah gambaran dari proses difusi sederhana dan difusi terbantu
3. Osmosis
Pada dasarnya, osmosis termasuk peristiwa difusi. Akan tetapi, pada osmosis, yang bergerak melalui membran semipermeabel adalah air dari larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke larutan hipertonis (konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi). Contohnya yaitu kentang yang direndam di dalam air gula pekat selama beberapa jam akan mengalami penyusutan berat. Hal ini dikarenakan air di dalam sel-sel kentang berpindah ke dalam larutan gula.
Terdapat empat macam keadaan sel akibat peristiwa osmosis, yaitu plasmolisis, turgid, krenasi, dan lisis.
Berikut adalah gambaran proses osmosis pada sel hewan dan tumbuhan
a. Plasmolisis
Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan karena sel berada di lingkungan yang hipertonis. Air di dalam sel akan keluar, sehingga sel kekurangan air.
b. Turgid
Turgid adalah keadaan sel tumbuhan yang mengembang karena sel berada di lingkungan yang hipotonis. Air dari luar sel akan masuk ke dalam sel, sehingga sel penuh dengan air. Hal ini akan mendorong membran sel melekat ke dinding sel.
c. Krenasi
Krenasi adalah mengerutnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipertonis, sehingga sel kehilangan air. Krenasi terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel, seperti sel hewan.
d. Lisis
Lisis adalah pecahnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipotonis. Peristiwa ini terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel seperti sel hewan. Ketika air dari luar masuk ke dalam sel, sel akan mengembang dan akhirnya pecah.
Referensi:
- Quipper (2021)
Baca Juga:
Transpor Aktif: Pompa Ion Natrium-Kalium, Kontraspor, dan Endositosis-Eksositosis