Tanpa kita sadari mungkin kita pernah atau bahkan sedang terjebak dalam sebuah kesesatan logika. Peristiwa ini sering, bahkan sangat umum terjadi dalam pemikiran kita. Bias kebertahanan namanya.
Sebelum kita masuk ke pembahasan, terlebih dahulu, cobalah untuk menjawab pertanyaan di bawah ini untuk menguji apakah kamu termasuk orang dengan cara berpikir ini.
Pesawat Perang Dunia II
Perhatikan Gambar Berikut:
Dalam mempersiapkan perang dunia kedua, salah satu kubu berencana untuk mengetahui seberapa siap peralatan perang mereka sebelum perang dimulai. Mereka menguji kesiapan pesawat tempur dengan cara menerbangkan sebanyak 5 dari 200 pesawat dan beberapa pasukan yang bertugas menembaki pesawat. Setelah dilakukan simulasi, didapati bahwa hanya tersisa 1 pesawat yang selamat dari percobaan tersebut.
Pesawat yang selamat ditemukan dalam kondisi penuh tembakan pada bagian sayap, tengah badan, dan ekor pesawat (persis seperti pada gambar). Berdasarkan hasil dari simulasi tadi, bagian manakah dari pesawat lainnya yang butuh perbaikan?
Jika kamu menjawab bagian yang perlu diperbaiki ketahanannya adalah bagian yang tertembak, berarti kamu termasuk berpikir dengan bias kebertahanan ini.
Berdasarkan kasus ini, kamu hanya melihat hasil yang berhasil atau sukses saja (bagian pesawat yang tidak tertembak) dan mengabaikan hasil yang lain. Padahal dalam kasus ini bisa saja bagian yang tertembak pada gambar di atas justru merupakan bagian yang paling kuat dan tahan terbukti dari meskipun tertembak di bagian tersebut pesawat masih selamat. Namun, bagaimana dengan 4 pesawat lain yang tidak selamat? Bisa jadi karena bagian yang tertembak yaitu pada bagian depan pesawat dan bagian lain selain dari pada gambar diatas.
Sehingga jawaban dari bagian pesawat manakah yang butuh perbaikan agar menjadi lebih tahan tembakan yaitu bagian depan dan bagian lain selain dari pada bagian yang tertembak pada gambar di atas.
Table of Contents
Apa Itu Bias Kebertahanan?
Dilansir dari Brilliant.org bias kebertahanan atau survivorship bias adalah jenis bias seleksi dimana hasil, atau yang selamat dari hasil tertentu dievaluasi secara tidak proposional. Hasil yang gagal atau tidak berhasil akan diabaikan. Singkatnya, bias kebertahanan merupakan kondisi kesalahan logika berpikir dimana seseorang hanya melihat hasil yang berhasil dan mengabaikan yang gagal.
Bahaya Bias Kebertahanan
Bias kebertahanan akan sangat berbahaya dan bisa membawa dampak negatif dalam hidupmu. Dengan melihat hasil yang survivor atau yang selamat saja dan mengabaikan yang gagal akan membuatmu buta terhadap fakta yang ada dan kemungkinan lain yang bisa saja terjadi, menyebabkan kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan serta menghalangimu untuk memahami dengan baik potensi yang sebenarnya kamu miliki yang nantinya dapat menghalangimu menuju kesuksesan.
Contoh Lain Bias Kebertahanan
1. Untuk apa Vaksin, Bukannya Orang Jaman Dahulu Bisa Hidup Tanpa Vaksin?
Merupakan salah satu pertanyaan yang sampai saat ini sering diajukan. Faktanya, orang dulu sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit, hanya orang dengan daya tahan tubuh yang kuat saja yang mampu bertahan. Hanya melihat berdasarkan orang yang berhasil bertahan saja tentunya tidak bisa dijadikan dasar bahwa vaksin tidak perlu untuk dilakukan.
2. Lagu Jaman Dulu Lebih Baik daripada Lagu Jaman Sekarang.
Apakah lagu-lagu yang jaman dulu yang kamu dengar hanya lagu yang dipopulerkan oleh artis ternama saja? Sudahkah kamu mendengar lagu-lagu lain yang kurang populer juga? Setiap orang punya selera musik yang berbeda-beda, sehingga jawabannya akan tergantung dari bagaimana selera musik yang kamu miliki.
3. Pebisnis Sukses Seperti Mark Zuckerberg Harus putus sekolah untuk mewujudkan mimpinya.
Tahukah kamu bahwa diluar sana banyak orang yang juga berusaha untuk menggapai mimpinya bahkan Harus putus sekolah namun gagal?
Kesimpulan
Bias kebertahanan merupakan sebuah kesalahan logika dimana seseorang hanya melihat suatu peluang berhasil atau “survivor” dan mengabaikan yang gagal. Bias kebertahanan dapat membutakan kita terhadap segala kemungkinan yang mungkin terjadi dan menyebabkan kekeliruan saat mengambil keputusan. Cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi hal ini yaitu berpikir secara realistis dan melihat berdasarkan tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Dengan mengetahui dan memahami dengan baik potensi diri dan kemampuan juga merupakan salah satu cara yang dapat kamu lakukan agar tidak terjebak dalam pemikiran survivorship bias ini.
Sumber dan Referensi: