Malaikat Keluarga Kami
Judul Buku : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : ke-29: Desember 2016
Tebal Buku : 264 halaman; 20 cm
ISBN : 978-602-03-3160-7
Tere Liye adalah nama yang tidak asing lagi di telinga para pembaca Indonesia, ia telah menghasilkan novel-novel terbaik Indonesia, karyanya tidak hanya dinikmati oleh kalangan remaja saja melainkan juga disukai hingga kalangan orang dewasa bahkan beberapa karyanya telah diangkat ke layar lebar seperti hapalan solat delisa dan Moga Bunda Disayang Allah. Salah satu novel karya Tere Liye yang cukup diminati yaitu Daun yang jatuh tak Pernah Membenci Angin, dengan gaya penulisan romantis dan penggunaan diksi yang indah khas Tere Liye, Novel ini disajikan dengan kisah yang penuh suka duka serta keharuan yang mampu membius pembacanya untuk ikut terhanyut dalam ceritanya.
Novel daun yang jatuh tak pernah membenci angin ini berisi konflik-konflik yang dialami oleh para tokoh baik tokoh danar, Tania dan tokoh-tokoh lainnya. Cerita bermula ketika tokoh Tania dan Adiknya, dede mengamen di Bus Kota. Di sana ia bertemu dengan Danar, seorang pemuda baik hati yang datang bagaikan malaikat bagi keluarga Tania. Hidup dalam jeratan kemiskinan membuat tania, dede dan ibu harus terus berjuang untuk menghidupi keluarga mereka yang hanya tinggal di rumah kardus di sebuah pemukiman kumuh. Namun semua berubah ketika keluarga mereka bertemu Danar, seorang pemuda yang membiayai seluruh kebutuhan hidup keluarga Tania hingga keluarga mereka dapat hidup layak.
Konflik muncul ketika lambat laun tania mulai menyadari perasaannya terhadap Danar. Ia mulai merasakan cemburu ketika danar selalu memberikan perhatiannya kepada Ratna, pacarnya. perbedaan usia antara danar dan tania yang cukup jauh menjadi salah satu masalah yang harus dihadapi oleh tokoh tania dan Danar yang juga membuat cerita dalam novel ini menjadi semakin unik.
Konflik lain muncul ketika tokoh Danar dan Ratna memutuskan untuk menikah sehingga membuat Tania sangat sedih dan memutuskan untuk tidak datang dalam acara pernikahan mereka. Puncak konflik dalam novel ini terjadi saat Ratna mulai menyadari perubahan sikap danar semenjak mereka berdua menikah, danar yang pada awalnya sangat perhatian menjadi terasa kaku dan dingin terhadapnya. singkat cerita, tokoh danar mulai menyadari perasaannya kepada Tania. Ia mulai menyadari akan perasaan cinta yang dimilikinya kepada Tania. Tania pun menyadari hal itu dan meminta danar agar melupakannnay dan kembali menjalani hari-harinya bersama Ratna yang sedang mengandung anak mereka.
Novel ini mempunyai kelebihan pada penyajian jalan cerita dan akhir ceritanya yang tidak biasa dan mengundang rasa penasaran pembaca untuk mengetahui kelanjutan kisah antara danar dan tania. keunggulan lain dalam novel ini adalah Bahasa yang digunakan Tere Liye adalah Bahasa santai yang mudah dimengerti pembaca serta penggunaan diksi yang indah menambah kesan romantis dalam ceritanya. Selain itu, novel ini juga mengandung pesan moral yang bisa diambil manfaatnya bagi pembaca.
Selain memilki kelebihan novel ini juga memilki kekurangan yang terletak pada desain sampul dan kertasnya yang kurang menarik. Selain itu cerita yang disajikan kurang mampu diterima oleh akal pembaca karena ceritanya yang cenderung jarang terjadi dalam keseharian serta cerita di beberapa bagian yang cenderung di potong tiba-tiba sehingga membuat pembaca sedikit kebingungan.
Meskipun memiliki beberapa kekurangan, secara umum novel ini layak untuk dibaca melihat dari kelebihan yang dimiliki novel ini dan nilai nilai moral yang terkandung didalamnya seperti tata krama dalam berbicara, menghormati orang tua, bersabar, selalu mengingat kebaikan yang dilakukan orang lain terhadap diri kita, selalu bekerja keras, tidak pantang menyerah dalam menghadapi segala ujian kehidupan dan nilai-nilai kehidupan lainnya.