Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Tidak Pasti

pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti

Pada pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti, diasumsikan bahwa pengambil keputusan tidak tahu pasti hasil yang akan terjadi pada tiap-tiap alternatif sekalipun probabilitasnya.

Terdapat beberapa kriteria untuk pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti, di antaranya yaitu:

  • Kriteria Maksimaks
  • Kriteria Maksimin
  • Kriteria Regret (Minimaks)
  • Kriteria Laplace (Equal likelyhood)

Kriteria-kriteria di atas akan dijabarkan sebagai berikut

A. Pengambilan Keputusan Kriteria Maksimaks

Kriteria maksimaks artinya adalah kita akan memilih hasil terbaik dari yang terbaik pada tiap-tiap alternatif. Alias “maximum of the maximum”. Penggunaan kriteria maksimaks dilakukan dengan langkah-langkah yaitu:

  • Menentukan hasil maksimum dari masing-masing alternatif.
  • Pilih alternatif dengan hasil maksimum terbesar.

Contoh Kriteria Maksimaks

Seorang investor dihadapkan dengan pilihan untuk berinvestasi reksadana yang memiliki prospek keuntungan sebagai berikut.

Jenis ReksadanaKondisi Pasar BaikKondisi Pasar SedangKondisi Pasar Buruk
Pasar Uang24 jt15 jt-8 jt
Saham40 jt-3 jt-15 jt
Campuran32 jt9 jt-12 jt

Jenis reksadana yang mana yang sebaiknya diambil dengan menggunakan kriteria maksimaks?

Jawab:

Jenis ReksadanaPayoff Maksimum
Pasar Uang24 jt
Saham40 jt
Campuran32 jt

Karena payoff terbesar adalah reksadana saham, maka dengan menggunakan kriteria maksimaks, sebaiknya dipilih reksadana saham.

[inline_ads]

B. Pengambilan Keputusan Kriteria Maksimin

Kriteria maksimin artinya adalah kita akan memilih hasil terbaik dari yang terburuk pada tiap-tiap alternatif. Alias “maximum of the mininum”. Penggunaan kriteria maksimin dilakukan dengan langkah-langkah yaitu:

  • Menentukan hasil minimum dari masing-masing alternatif.
  • Pilih alternatif dengan hasil minimum terbesar.

Contoh Kriteria Maksimin

Seorang investor dihadapkan dengan pilihan untuk berinvestasi reksadana yang memiliki prospek keuntungan sebagai berikut.

Jenis ReksadanaKondisi Pasar BaikKondisi Pasar SedangKondisi Pasar Buruk
Pasar Uang24 jt15 jt-8 jt
Saham40 jt-3 jt-15 jt
Campuran32 jt9 jt-12 jt
a

Jenis reksadana yang mana yang sebaiknya diambil dengan menggunakan kriteria maksimin?

Jawab:

Jenis ReksadanaPayoff Minimum
Pasar Uang-8 jt
Saham-15 jt
Campuran-12 jt

Karena payoff terbesar dari payoff minimum tiap alternatif adalah reksadana pasar uang, maka dengan menggunakan kriteria maksimaks, sebaiknya dipilih reksadana pasar uang.

[inline_ads]

C. Pengambilan Keputusan Kriteria Regret (Minimaks)

Kriteria maksimin artinya adalah kita akan memilih regret terkecil dari yang regret terbesar pada tiap-tiap alternatif. Alias “maximum of the mininum”. Penggunaan kriteria regret dilakukan dengan langkah-langkah yaitu:

  • Membuat tabel regret
  • Menentukan regret maksimum dari masing-masing alternatif
  • Pilih alternatif dengan regret maksimum terkecil

Contoh Kriteria Regret (Minimaks)

Seorang investor dihadapkan dengan pilihan untuk berinvestasi reksadana yang memiliki prospek keuntungan sebagai berikut.

Jenis ReksadanaKondisi Pasar BaikKondisi Pasar SedangKondisi Pasar Buruk
Pasar Uang24 jt15 jt-8 jt
Saham40 jt-3 jt-15 jt
Campuran32 jt9 jt-12 jt

Jenis reksadana yang mana yang sebaiknya diambil dengan menggunakan kriteria regret?

Jawab:

Tentukan terlebih dahulu nilai regret tiap alternatif dan kondisi dengan cara mengurangkan nilai terbaik pada tiap kondisi dengan nilai masing-masing alternatif pada kondisi tersebut.

Jenis ReksadanaKondisi Pasar BaikKondisi Pasar SedangKondisi Pasar BurukRegret maksimum
Pasar Uang40-24 = 16 jt15-15 = 0 jt-8-(-8) = 0 jt16 jt
Saham40-40 = 0 jt15-(-3) = 18 jt-8-(-15) = 7 jt18 jt
Campuran40-32 = 8 jt15-9 = 6 jt-8-(-12) = 4 jt8 jt

Karena regret terkecil dari regret maksimum tiap alternatif adalah reksadana campuran, maka dengan menggunakan kriteria regret, sebaiknya dipilih reksadana campuran.

[inline_ads]

D. Pengambilan Keputusan Kriteria Laplace (Equal Likelihood)

Kriteria laplace disebut juga kriteria equal likelihood. Pada kriteria laplace, setiap kondisi memiliki kemungkinan/peluang yang sama.

Contoh Kriteria Laplace (Equal Likelihood)

Seorang investor dihadapkan dengan pilihan untuk berinvestasi reksadana yang memiliki prospek keuntungan sebagai berikut.

Jenis ReksadanaKondisi Pasar Baik (0,5)Kondisi Pasar Buruk (0,5)
Pasar Uang24 jt-8 jt
Saham40 jt-15 jt
Campuran32 jt-12 jt

Jenis reksadana yang mana yang sebaiknya diambil dengan menggunakan kriteria laplace?

Jawab:

\begin{aligned}
Pasar\space Uang&=24\times 0,5+(-8)\times 0,5\\
&=8\space jt\\
Saham&=40\times 0,5+(-15)\times 0,5\\
&=12,5 \space jt\\
Campuran&=32\times 0,5+(-12)\times 0,5\\
&=10\space jt
\end{aligned}

Karena payoff terbesar adalah reksadana, maka dengan menggunakan kriteria laplace, sebaiknya dipilih reksadana saham.

Itulah kriteria-kriteria pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti.

Baca juga: Contoh Soal Pengambilan Keputusan

Referensi:

Tinggalkan komentar