Sifat-Sifat Unsur Golongan Utama di Alam

Dalam tabel periodik, unsur-unsur golongan utama terletak di sebelah kiri dan kanan. Tiap baris dan kolom memiliki kesamaan dan karakteristik tersendiri. Golongan utama dinamakan golongan A sehingga penyebutan golongan ditambah huruf A di belakang angka romawi. Unsur dalam setiap golongan utama mempunyai sifat fisika dan sifat kimia tertentu. Sifat-sifat tersebut yaitu sebagai berikut.

A. Golongan IA (Logam Alkali)

1) Sifat Fisika Logam Alkali

[ninja_tables id=”457″]

2) Sifat Kimia Logam Alkali

a) Dari atas ke bawah logam alkali semakin reaktif.
b) Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen.
c) Logam alkali bereaksi dengan oksigen menghasilkan senyawa oksida.
d) Logam alkali bereaksi dengan hidrogen menghasilkan senyawa hidrida.

B. Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)

1) Sifat Fisika Alkali Tanah

[ninja_tables id=”459″]

2) Sifat Kimia Alkali Tanah

a) Sifat unsur-unsur logam alkali tanah dari atas ke bawah semakin reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali yang seperiode.

Faktor penyebabnya yaitu jari-jari atomnya lebih kecil daripada jari-jari atom logam alkali sehingga energi ionisasi logam alkali tanah lebih besar.

b) Senyawa alkali tanah sukar larut dalam air.

Kelarutan logam alkali tanah bergantung nomor atom ion logam dan jenis ionnya. Senyawa sulfat, kromat, dan oksalat logam-logam alkali tanah semakin sukar larut dengan bertambahnya nomor atom logam tersebut. Sebaliknya, untuk senyawa hidroksida logam alkali tanah semakin mudah larut.

c) Reaksi unsur alkali tanah dengan air atau oksigen membentuk senyawa basa.

C. Golongan IIIA

1) Sifat Fisika Golongan IIIA

[ninja_tables id=”463″]

2) Sifat Kimia Golongan IIIA

a) Boron akan bereaksi dengan oksigen, halogen, asam pengoksidasi, dan alkali jika dipanaskan. Senyawa boron bersifat racun.

b) Alumunium sebagai agen perduksi yang baik. Alumunium Bersifat nontoksik.

c) Galium mudah mengorosi logam lain. Galium bersifat toksik ringan.

d) Indium bersifat toksik ringan.

e) Senyawa talium(III) mudah direduksi menjadi talium(I) atau sebagai pengoksidasi kuat. Talium dan senyawanya bersifat sangat toksik.

D. Golongan IVA

1) Sifat Fisika Golongan IVA

[ninja_tables id=”464″]

2) Sifat Kimia Golongan IVA

a) Karbon tidak bersifat toksik dan merupakan unsur yang sangat tidak reaktif. Meskipun demikian, karbon dapat bereaksi dengan unsur halogen dan oksigen.

b) Silikon kurang reaktif dibandingkan karbon. Silikon bersifat nontoksik. Silikon bereaksi dalam media alkali membentuk H2 (g) dan SiO44- (aq). Silikon abu-abu bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen. Silikon akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat.

c) Germanium bersifat toksik ringan. Germanium bersifat lebih reaktif daripada silikon dalam larutan H2SO4 dan HNO3 pekat.

d) Timah(II) merupakan agen pereduksi yang baik. Timah(IV) lebih stabil dibandingkan timah(II). Ion timah(II) mereduksi ion besi(III) menjadi ion besi(II). Ion timah(II) mudah dioksidasi oleh agen pengoksidasi yang sangat kuat seperti larutan kalium permanganat dalam kondisi asam. Timah bersifat nontoksik.

e) Timbal(II) lebih stabil daripada timbal(IV). Timbal(IV) mempunyai kecenderungan yang kuat untuk bereaksi dan menghasilkan senyawa timbal(II). Timbal tidak bersifat toksik.

E. Golongan VA

1) Sifat Fisika Golongan VA

[ninja_tables id=”466″]

2) Sifat Kimia Golongan VA

a) Nitrogen merupakan unsur yang stabil dan sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.

b) Fosfor putih bersifat racun dan dapat larut dalam CS2. Fosfor merah tidak bersifat racun dan tidak larut dalam CS2. Fosfor tidak bereaksi dengan air. Fosfor bereaksi dengan oksigen dan klor.

c) Arsenik bersifat racun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik. Arsenik bereaksi dengan halogen, asam pengoksida pekat, dan alkali panas.

d) Antimoni yang berupa logam biru putih bersifat stabil, sedangkan antimoni kuning dan hitam merupakan logam yang tidak stabil.

e) Bismut akan membentuk nyala biru ketika dibakar dengan oksigen.

F. Golongan VIA

1) Sifat Fisika Golongan VIA

[ninja_tables id=”467″]

2) Sifat Kimia Golongan VIA

a) Oksigen mempunyai bilangan oksidasi -2, kecuali pada senyawa peroksida -1 dan pada superoksida -1/2. Oksigen merupakan oksidator yang dapat mengoksidasi logam maupun nonlogam. Jika dipanaskan dengan logam alkali, oksigen dapat membentuk superoksida. Oksigen bersifat nontoksik.

b) Belerang sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain pada suhu biasa. Pasa suhu tinggi, reaksi dapat terjadi dengan berbagai logam seperti Fe dan Cu serta nonlogam seperti H2 dan O2. Belerang tidak bereaksi dengan air. Belerang bersifat nontoksik.

c) Selenium dan telurium mempunyai sifat kimia sama dengan belerang, tetapi lebih bersifat logam dibanding belerang. Sifat kimia polonium mirip dengan telurium dan bismut.

G. Golongan VIIA (Halogen)

1) Sifat Fisika Halogen

[ninja_tables id=”468″]

2) Sifat Kimia Halogen

a) Halogen bersifat reaktif. Halogen dapat bereaksi dengan logam, nonlogam, metaloid tertentu, hidrogen, dan air.

b) Halogen merupakan oksidator kuat.

c) Kelarutan unsur halogen berbeda-beda, Fluorin jika dilarutkan dalam air akan mengoksidasi air. Klorin dan bromin dapat larut dengan baik dalam air. Iodin sukar larut dalam air.

d) Unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam halida. Unsur halogen (kecuali fluorin) dapat membentuk asam-asam beroksigen (oksihalogen). Kekuatan asam oksihalogen yaitu HClO4 > HClO3 > HClO2 > HClO. Kekuatan asam halida yaitu HI > HBr > HCl > HF.

H. Golongan VIIIA (Gas Mulia)

1) Sifat Fisika Gas Mulia

[ninja_tables id=”469″]

2) Sifat Kimia Gas Mulia

a) Gas mulia sukar beraksi (bersifat inert) karena konfigurasi elektronnya stabil sehingga jarang ditemukan dalam bentuk senyawa.

b) gas mulia sedikit larut dalam air, kecuali helium dan neon karena ukuran atomnya terlalu kecil.

Tinggalkan komentar