Perbedaan Penulisan APA Style Edisi 7 dan APA Style Edisi 6 (Daftar Pustaka dan Sitasi)

penulisan apa 6th dan apa 7th

Terdapat perbedaan penulisan APA style edisi 6 dan APA style edisi 7. Di antara perbedaannya yaitu dalam menulis daftar pustaka APA style edisi 7, jumlah maksimal pengarang yang ditulis adalah 20 orang, sedangkan pada daftar pustaka APA style edisi 6, jumlah maksimalnya yaitu 7 orang.

Namun, selain perbedaan tersebut, masih banyak perbedaan-perbedaan antara APA style edisi 6 dan 7. Apa saja? Simak sebagai berikut.

A. Perbedaan Penulisan Daftar Pustaka APA Style Edisi 7 dan APA Style Edisi 6

1. Jumlah pengarang yang dituliskan

APA 6th

Jumlah pengarang yang dituliskan maksimal 7 orang. Jika lebih dari 7 pengarang, diberi tiga titik di antara pengarang ke-6 dan terakhir.

Contoh:
Narayan, C., Sanders J., Hoffman, K. F., Rodgers, G., Rich, H. C., Norris, … Shepard, A.

APA 7th

Jumlah pengarang yang dituliskan maksimal 20 orang. Jika lebih dari 20 pengarang, diberi tiga titik di antara orang ke-19 dan ke-20.

Contoh:
Narayan, C., Sanders J., Hoffman, K. F., Rodgers, G., Rich, H. C., Norris, A., Watson, R., Bexby, C., Nigel, E., Smith, K., Rodgers, G. A., Williams, H., Richard, D. B., Robinson, J., Hirsch, N., Gordon, P. K., Johnson, K., R., Hargrove, S., & Hazen, D., … Shepard, A.

2. Lokasi/kota terbit

APA 6th

Perlu dituliskan lokasi penerbitan

Contoh:
Gambles, I. (2009). Making the business case: Proposals that succeed for projects that work. Farnham: Ashgate.

APA 7th

Tidak perlu dituliskan lokasi penerbitan.

Contoh:
Gambles, I. (2009). Making the business case: Proposals that succeed for projects that work. Ashgate.

[inline_ads]

3. Jika penerbit dan pengarangnya adalah sama

APA 6th

Jika penerbit dan pengarangnya adalah orang yang sama, dituliskan “pengarang” pada bagian penerbit.

Contoh:
New Zealand Universities Academic Audit Unit. (1988). Academic audit reports: Reports of the general academic audits of New Zealand universities. Wellington: Pengarang.

APA 7th

Jika penerbit dan pengarangnya adalah orang yang sama, bagian pengarang dikosongkan.

Contoh:
New Zealand Universities Academic Audit Unit. (1988). Academic audit reports: Reports of the general academic audits of New Zealand universities.

4. Kata-kata dalam perolehan sumber

APA 6th

Perlu di dituliskan kata-kata perolehan sumber seperti “diambil dari …” “diperoleh dari …”.

Contoh:
Austen, J. (1853). Pride and prejudice: A novel. Diperoleh dari http://books.google.co.nz/books?printsec=frontcover&dq=austen#v=onepage&q=&f=false.

APA 7th

Tidak perlu di dituliskan kata-kata perolehan sumber seperti “diambil dari …” “diperoleh dari …”.

Contoh:
Austen, J. (1853). Pride and prejudice: A novel. http://books.google.co.nz/books?printsec=frontcover&dq=austen#v=onepage&q=&f=false.

[inline_ads]

5. Pustaka website

APA 6th

Tidak dicantumkan nama website sebelum URL.

Contoh:
Sparks, D. (2019). Women’s wellness: Lifestyle strategies ease some bladder control problems. Diperoleh dari https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/womens-wellness-lifestyle-strategies-ease-some-bladder-control-problems/

APA 7th

Dicantumkan nama website sebelum URL.

Contoh:
Sparks, D. (2019). Women’s wellness: Lifestyle strategies ease some bladder control problems. Mayo Clinic. https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/womens-wellness-lifestyle-strategies-ease-some-bladder-control-problems/

6. Pustaka skripsi/tesis/disertasi/

APA 6th

  • Menggunakan “(” dan “)” pada keterangan sumber.
  • Tidak dicantumkan nama database/archive.
  • Dicantumkan lokasi.

Contoh:
Axford, J.C. (2007). What constitutes success in Pacific Island community conserved areas? (Disertasi, University of Queensland, Brisbane, Australia). Diperoleh dari http://espace.library.uq.edu.au/view/UQ:158747

Contoh 2:
Knight, A. (2001). Exercise and osteoarthritis of the knee (Disertasi belum dipublikasikan). Auckland University of Technology, Auckland, New Zealand.

APA 7th

  • Menggunakan “[” dan “]” pada keterangan sumber.
  • Dicantumkan nama database/archive.
  • Tidak dicantumkan lokasi.

Contoh:
Miller, T. (2019). Enhancing readiness: An exploration of the New Zealand Qualified Firefighter Programme [Tesis, Auckland University of Technology]. Tuwhera. https://openrepository.aut.ac.nz/handle/10292/12338

Contoh 2:
Knight, A. (2001). Exercise and osteoarthritis of the knee [Disertasi belum dipublikasikan]. Auckland University of Technology.

[inline_ads]

B. Perbedaan Penulisan Sitasi APA Style Edisi 7 dan APA Style Edisi 6

1. Penyebutan untuk tiga sampai lima pengarang

APA 6th

Jika pustaka terdiri dari tiga sampai lima pengarang, ditulis lengkap di penyebutan pertama kemudian selanjutnya ditulis menggunakan “et al.”.

Contoh:
Penyebutan pertama:
… yang dilakukan (Alred, Brusaw, Andre, & Oliu, 2010).

Penyebutan kedua dan seterusnya:
…. untuk tumbuh (Alred et al., 2010).

APA 7th

Jika pustaka terdiri dari tiga pengarang atau lebih, selalu ditulis menggunakan “et al.”.

Contoh:
Penyebutan pertama:
… yang dilakukan (Alred, et al., 2010).

Penyebutan kedua dan seterusnya:
…. untuk tumbuh (Alred, et al., 2010).

2. Sumber dalam sumber (Sumber sekunder)

Pada penulisan sitasi sumber sekunder, penyebutan sumber sekunder berada di depan, dan sumber utama (yang kita cantumkan pada daftar pustaka) berada di belakang. Maka:

(Nama belakang pengarang sekunder, tahun karya sekunder, dalam nama belakang pengarang utama, tahun karya utama)

APA 6th

Tidak dicantumkan tanggal asli.

Contoh:
Jika kita mengutip suatu jurnal oleh Coltheart dkk. yang dia sendiri mengutip dari Seidenberg dkk., maka penulisannya yaitu:

Penyebutan pertama:
… yang diteliti (Seidenberg & McClelland, dalam Coltheart, Curtis, Atkins, & Haller, 1993).

Penyebutan kedua dan seterusnya:
…. yang diteliti (Seidenberg & McClelland, dalam Coltheart et al., 1993).

APA 7th

Dicantumkan tanggal asli.

Contoh:
Jika kita mengutip suatu jurnal oleh Coltheart dkk. yang dia sendiri mengutip dari Seidenberg dkk., maka penulisannya yaitu:

Penyebutan pertama:
… yang diteliti (Seidenberg & McClelland, 1990, as cited in Coltheart et al., 1993).

Penyebutan kedua dan seterusnya:
…. yang diteliti (Seidenberg & McClelland, 1990, as cited in Coltheart et al., 1993).

Baca juga: Cara Menulis Daftar Pustaka Dengan Benar (APA Style 6th)

Baca juga: Cara Menulis Daftar Pustaka APA Style Edisi 7

Tinggalkan komentar