Antropometri akan dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana jika hanya dipandang sebagai suatu pengukuran tubuh manusia semata sebagaimana pandangan orang awam. Namun, sebenarnya masih cukup banyak faktor yang perlu diperhatikan jika data ukuran tubuh ini digunakan dalam perancangan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah bahwa terdapat keragaman individu dalam dimensi dan ukuran tubuh. Variasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi antropometri yaitu:
- Usia
- Jenis kelamin
- Ras dan etnis
- Pekerjaan dan aktivitas
- Kondisi sosio-ekonomi
Lima faktor tersebut selanjutnya akan dijabarkan sebagai berikut.

Daftar Isi
Faktor yang Mempengaruhi Antropometri
A. Usia
Tubuh seorang manusia akan bertambah terus tinggi mulai dari lahir hingga berusia sekitar 20-25 tahun. Pertumbuhan pada perempuan cenderung berhenti lebih dini daripada laki-laki. Dimensi tubuh yang lain tidak seperti tinggi tubuh yang cenderung berhenti lebih cepat, bobot badan dan lingkar perut mungkin tetap bertambah hingga usia 60 tahun. Pada manusia lanjut usia juga dapat terjadi perubahan bentuk tulang seperti misalnya tulang punggung menjadi bungkuk, terutama pada perempuan.
[inline_ads]
B. Jenis Kelamin
Jika kita liat secara langsung, jelas terdapat perbedaan antropometri antara laki-laki dan perempuan. Di usia dewasa, laki-laki pada umumnya lebih tinggi daripada perempuan, dengan perbedaan sekitar 10%. Namun perbedaan ini tidak terlihat saat usia pertumbuhan. Tingkat pertubuhan maksimum pada perempuan terjadi pada usia sekitar 10-12 tahun. Pada usia ini, perempuan cenderung lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan laki-laki seusianya. Sampel data dari Lab. Rekayasa Sistem Kerja dan Ergonomi ITB menunjukkan perbedaan sekitar 4% antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki, tingkat pertumbuhan maksimum terjadi pada usia sekitar 13-15 tahun. Selain lebih berat dan lebih tinggi, pada umumnya tubuh laki-laki juga lebih besar dibandingkan perempuan. Namun pada beberapa dimensi, perbedaan ini tidak berarti paha seperti paha dan pinggul. Selain dalam hal ukuran, perbedaan juga terlihat pada proporsi bagian-bagian tubuh dan postur tubuh.
C. Ras dan Etnis
Ukuran dan proporsi tubuh sangat beragam antar ras dan etnis berbeda, misalnya antara Negroid (Afrika), Kaukasoid (Amerika Utara dan Eropa), Mongoloid (Asia), dan Hispanik (Amerika Selatan). Perhatikan data berikut. Tinggi rata-rata orang Malaysia adalah 165.2 cm (laki-laki) dan 154.4 cm (perempuan) (Desease Control Division Ministry of Health Malaysia, 2006). Berbeda halnya jika kita lihat rata-rata orang Kanada memiliki tinggi badan sekitar 175.1 cm untuk laki-laki dan 162.3 cm untuk perempuan (Shields, Gorber, Janssen, & Tremblay, 2011). Sedangkan orang Asia cenderung berpostur tubuh yang berbeda dengan Amerika dan Eropa, yakni memiliki proporsi kaki yang lebih pendek dan punggung lebih panjang.
[inline_ads]
D. Pekerjaan dan Aktivitas
Perbedaan dalam ukuran dan dimensi fisik dapat dengan mudah kita temukan pada kumpulan orang yang mempunyai aktivitas kerja berbeda. Sebagai contoh, petani di desa yang terbiasa melakukan kerja fisik berat memiliki antropometri yang berbeda dengan orang-orang yang tinggal di kota dengan jenis pekerjaan kantoran yang hanya duduk di depan komputer. Orang yang rutin berolahraga juga mempunyai postur tubuh yang berbeda dengan mereka yang jarang berolahraga.
E. Kondisi Sosio-ekonomi
Faktor kondisi sosio-ekonomi ini memiliki dapat terhadap perolehan nutrisi dan berpengaruh pada tingkat pertumbuhan badan. Di samping itu, faktor kondisi sosio-ekonomi ini juga erat kaitannya dengan kemampuan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Mahasiswa cenderung memiliki tubuh yang lebih tinggi ketimbang teman seusianya yang bukan mahasiswa. Panero dan Zelnik (1979) menggambarkan hubungan yang linear antara rata-rata tinggi badan dan bobot anak-anak di Amerika Serikat dengan pendapatan keluarga dan tingkat pendidikan terakhir orang tua. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan adanya peningkatan pada tinggi tubuh rata-rata manusia antargenerasi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatkan kemakmuran dan asupan gizi yang baik dibandingkan generasi sebelumnya.
[inline_ads]
Data antropometri umumnya dibedakan dari lima faktor tersebut. Pembedaan ini dilakukan agar dalam penggunaannya dapat disesuaikan secara spesifik dengan karakteristik populasi target pengguna hasil rancangan, misalnya apakah target adalah laki-laki atau perempuan, atau berasal dari kelompok ras tertentu dan kelompok pekerjaan tertentu. Untuk faktor usia, umumnya dibedakan menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa dengan mencantumkan kisaran umur yang dimaksud/diasumsikan. Selain itu, pada suatu basis data juga tercantum tahun pengambilan data (berhubungan dengan kondisi sosio-ekonomi), jumlah sampel dana (berhubungan dengan tingkat keyakinan secara statistik), serta simpangan baku (menggambarkan variasi data).
Referensi:
- Desease Control Division Ministry of Health Malaysia. (2006). NCD risk factors in Malaysia. Putrajaya. Retrieved from https://www.who.int/ncds/surveillance/steps/MalaysiaSTEPSReport.pdf
- Iridiastadi, H., & Yassierli. (2015). Ergonomi: Suatu pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Shields, M., Gorber, S. C., Janssen, I., & Tremblay, M. S. (2011). Bias in self-reported estimates of obesity in Canadian health surveys: An update on correction equations for adults. Statistics Canada. Retrieved from https://www150.statcan.gc.ca/n1/pub/82-003-x/2011003/article/11533-eng.pdf