Serba Serbi Gerhana Matahari

26 Desember 2019 lalu, terjadi peristiwa astronomis yaitu gerhana matahari cincin. Gerhana ini melewati Indonesia khususnya pulau Sumatera dan Kalimantan. Peristiwa gerhana matahari cincin ini hanya dapat diamati dari daerah yang melewati garis gerhana matahari cincin, seperti pada gambar berikut.

Hanya daerah dengan garis merah yang dapat menikmati indahnya gerhana matahari cincin, sementara itu daerah lainnya hanya mengalami gerhana matahari sebagian. Dari gambar tersebut terlihat bahwa gerhana matahari cincin melewati Sibolga, Padang Sidempuan, Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, Batam, Tajung Pinang, Singkawang, Tanjung Selor, dan Tanjung Redeb.

Note:
Matahari memancarkan radiasi elektromagnetik dalam berbagai frekuensi, seperti sinar tampak dan sinar uv. Namun Matahari tidak memancarkan sinar gamma, namun sinar gamma dipanarkan oleh lidah matahari.

Apa Itu Gerhana Matahari?

Gerhana matahari adalah peristiwa yang terjadi ketika posisi bulan berada tepat diantara matahari dan bumi. Hal tersebut membuat cahaya matahari terlihat tertutupi oleh bulan. Gerhana matahari hanya bisa terjadi pada fase bulan baru yang mana matahari, bulan, dan bumi sejajar. Peristiwa gerhana yang muncul akibat kesejajaran tersebut berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor.

Jenis Gerhana Matahari

Ada 4 jenis gerhana matahari, total, sebagian, cincin, dan hibrid.

1. Gerhana matahari total

Jarak bumi-matahari adalah sekitar 400 kali jarak bumi-bulan dan diameter matahari juga sekitar 400 kali diameter bulan. Hal ini membuat ukuran matahari dan bulan hampir sama sehingga pada gerhana matahari total, matahari tertutup nyaris sempurna oleh bulan. Peristiwa ini terjadi sekitar 18 bulan sekali.

Terdapat dua jenis bayangan saat terjadi gerhana matahari, bayangan umbra dan penumbra. Bayangan umbra adalah bayangan dimana cahaya matahari tertutup secara keseluruhan. Sedangkan bayangan penumbra adalah bayangan dimana cahaya matahari tertutup sebagian.

Pada gerhana matahari total, bayangan umbra mengenai permukaan bumi. Pada saat itu, cahaya matahari tertutup seluruhnya oleh bulan sehingga langit menjadi gelap dan yang terlihat hanyalah korona matahari yang merupakan bagian dari atmosfer matahari.

2. Gerhana matahari sebagian

Gerhana matahari sebagian terjadi ketika bayangan penumbra yang mengenai permukaan bumi dari sudut pandang pengamat. Pada gerhana matahari ini, matahari masih terlihat sebagian. Seberapa banyak permukaan matahari yang tertutup tergantung dari posisi pengamat.

3. Gerhana matahari cincin

Gerhana matahari cincin lebih jarang terjadi dan hanya sedikit berbeda dengan gerhana matahari total. Pada saat puncak, langit tidak akan gelap total seperti gerhana matahari total, dikarenakan masih ada bagian matahari yang tidak tertutup oleh bulan yang membentuk cincin.

Gerhana matahari cincin terjadi karena pada saat terjadi gerhana, ukuran bulan di langit lebih kecil daripada ukuran matahari. Hal ini dapat terjadi karena bentuk orbit bulan tidak bulat sempurna.

4. Gerhana Matahari Hibrid

Jenis gerhana matahari ini adalah gerhana yang spesial diantara yang lainnya. Gerhana matahari ini ialah campuran dari gerhana matahari total dan cincin. Hal ini bisa terjadi karena pada saat terjadi gerhana, titik bayangan umbra baru saja mengenai bumi.


Prediksi Terjadinya Gerhana Matahari

Bidang orbit bulan memiliki kemiringan sekitar 5° terhadap bidang orbit bumi-matahari. Sehingga seringkali di langit bulan tidak melewati tepat mengenai matahari dan membuat gerhana matahari tidak selalu terjadi pada fase bulan baru. Dan sesuai perhitungan prediksi gerhana, gerhana matahari sedikitnya terjadi sekitar 2 sampai 5 kali dalam setahun.

Terjadinya gerhana tidak terjadi secara acak, pola gerhana akan kembali ke awal setelah selang waktu tertentu, selang waktu ini disebut siklus saros. Siklus ini berdurasi sekitar 18 tahun 11⅓ hari. Setelah melewati selang waktu ini, pola gerhana akan kembali terjadi berulang.

Misalnya, pada tanggal 29 Maret 2006, terjadi gerhana matahari yang melewati afrika bagian barat dan utara kemudian ke asia selatan. Satu siklus saros kemudian, yakni 8 April 2024, gerhana matahari total akan kembali terjadi, hanya saja terjadi di wilayah yang berbeda.

Gerhana matahari yang identik — gerhana matahari yang sama di tempat yang sama — terjadi sekitar 375 tahun sekali. Jadi, jika tahun 2019 gerhana matahari cincin dapat dilihat di wilayah Tanjung Redeb, Kalimantan Timur, gerhana yang sama akan terjadi di tempat yang sama pada tahun 2394.

Utamakan Keselamatan Saat Pengamatan

Melihat langsung ke gerhana matahari merupakan sesuatu yang berbahaya. Meskipun tidak mengapa melihat langsung ketika gerhana matahari total—yakni pada saat matahari tertutup penuh—tetapi melihat secara langsung gerhana matahari total sangat tidak disarankan, karena fase penuh tersebut hanya bertahan beberapa detik ataupun menit. Secara umum, melihat langsung gerhana matahari sangat tidak disarankan terlepas dari tipe gerhana matahari apa yang diamati, terutama oleh anak-anak. Mata anak-anak menerima cahaya lebih banyak untuk diteruskan ke retina. Hal ini membuat mata anak-anak lebih rentan mengalami kerusakan dari cahaya yang intens.

Kerusakan pada mata—khususnya retina—tidak akan terasa karena tidak sensitif terhadap rasa sakit. Selain itu kerusakan pada retina terkadang tidak akan terasa pada awalnya, baru kemudian jelas efeknya beberapa jam kemudian.

Hal Yang Perlu Diperhatikan

  • Melihat langsung ke matahari saat gerhana matahari total dapat mengakibatkan buta permanen. – Kerusakan mata terjadi tanpa rasa sakit.
  • Hilangnya penglihatan tidak akan terasa sampai gerhana matahari selesai.
  • Tidak ada pengobatan yang dapat dilakukan dan anak-anak beresiko lebih.

Sinar Matahari

Hal yang paling merusak dari sinar matahari adalah panas, radiasi ultraviolet, dan intensitas cahaya tampak. Bahkan sekejap melihat matahari secara langsung dapat membuat panas masuk ke retina dengan intensitas yang cukup merusak. Sedangkan radiasi ultraviolet dapat mengakibatkan ‘sunburn’—terbakar karena matahari—pada bagian depan mata, yakni kornea.

Cara Aman Mengamati Gerhana

Terdapat dua cara yang disarankan untuk mengamati, adalah dengan menggunakan filter matahari serta pengamatan tidak langsung. Saat pengamatan menggunakan filter—biasanya dalam bentuk kacamata—diutamakan menggunakan filter yang berstandar, contohnya filter yang berstandar ISO 12312-2. Pengamatan secara tidak langsung adalah cara paling aman karena. Pengamatan seperti ini misalnya menggunakan kotak pinhole seperti ini.

Copyright: timeanddate.com

Banyak yang mengira bahwa melihat gerhana matahari melalui pantulan air aman untuk dilakukan, nyatanya tidak. Cahaya matahari yang memantul dari air masih memiliki intensitas yang kuat sehingga tetap tidak aman untuk dilakukan. Begitu pula dengan kaca dan bidang pemantul lainnya.

Indonesia baru bakal kebagian gerhana matahari cincin lagi tanggal 21 Mei 2031 lho, 12 tahun lagi, jadi jangan disia-siakan kesempatan langka ini.

Sumber dan Referensi:

  1. Solar Eclipses: When Is The Next One? – Space
  2. How Often Do Solar Eclipses Occur? – Time and Date
  3. Solar Eclipse – Australian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency (ARPANSA)
  4. Daerah yang Dilewati Gerhana Matahari Cincin Sambangi Langit Indonesia 26 Desember, Catat Tempatnya! – TribunNews

Tinggalkan komentar