Kuliah Saja Atau Berorganisasi?

Bulan Agustus adalah bulan dimana pada umumnya mahasiswa baru mulai mengenyam pendidikan tinggi di kampusnya. Mahasiswa baru seringkali dibingungkan dengan ikut UKM/Lembaga/Organisasi yang mana, malah ada yang berniat tidak mau mengikuti organisasi sama sekali di kampusnya.

Kampus berarti sebuah kompleks atau daerah tertutup yang merupakan kumpulan gedung-gedung universitas atau perguruan tinggi. Bisa pula berarti sebuah cabang daripada universitas sendiri. Tak hanya sebagai tempat mahasiswa menimba ilmu tetapi juga sebagai tempat mahasiswa berekspresi. Mahasiswa sendiri adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah universitas. Sedangkan organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah pengarahan (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama. Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Sibuknya dunia perkuliahan yang memusingkan, mulai dari tugas, praktikum, laporan, dan lain-lain kadang kala membuat sejumlah mahasiswa enggan untuk berperan dalam suatu organisasi kampus, bahkan enggan untuk sekedar mengikuti organisasi tersebut. Sedangkan disisi lain ada juga mahasiswa tahu kesibukan dalam perkuliahan tetapi tetap mengikuti organisasi tersebut, bahkan banyak organisasi.

Tetapi hal seperti ini seringkali menumbulkan pro dan kontra antar sejumlah pihak, ada yang sangat setuju dan menyarankan untuk mengikuti banyak kegiatan organisasi, ada yang menyarankan ikut tetapi dengan syarat tidak mengganggu kuliah, ada pula segelintir yang berpendapat tidak perlu mengikuti organisasi dan berfokus saja dengan perkuliahan.  

Table of Contents

Pro Kontra?

Banyak sekali terjadi pro kontra atas hal ini, bahwa organisasi memiliki dampak positif/negatif terhadap akademik mahasiswa. Dampak positif organisasi biasanya cenderung ke ranah softskills tiap mahasiswa. Ada pendapat misalnya berorganisasi dapat melatih diri untuk menjadi seorang pemimpin, meningkatkan kualitas manajemen waktu, mengasah kemampuan sosial, membentuk pola pikir yang baik, menambah wawasan, pemecahan masalah dan networking, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan lain sebagainya.  Banyak pihak yang sangat menyarankan untuk mengikuti organisasi meskipun hanya satu.

Disisi lain tak sedikit pihak yang berpikir bahwa berorganisasi itu pasti mengganggu kuliah. Beberapa contoh pembelaan lainnya yaitu mahasiswa akan menjadi kurang fokus untuk belajar di kelas, jika tidak pandai membagi waktu, maka kuliah yang utamanya adalah untuk belajar menjadi terbengkalai, selain itu mengikuti organisasi juga memerlukan uang yang dibutuhkan untuk pembelian baju, attribut, dan lain-lainnya. Hal-hal tersebut dirasa memberatkan oleh sejumlah kalangan, yang bahkan ada yang memilih tidak ingin repot dan tidak aktif dalam berorganisasi. Kegiatan organisasi yang banyak juga terkadang membuat mahasiswa bermasalah mengenai nilai/IP dan membuat mahasiswa menjadi lulus lebih lama dan tidak tepat waktu seperti pada umumnya, yakni 4 tahun.

Tetapi ada pula yang mengedepankan dampak positif berorganisasi dari sisi meningkatkan jaringan pertemanan dan relasi, dimana hal itu dirasa akan memudahkan mahasiswa dikala kesulitan dalam banyak urusan. Selain itu, banyak kisah-kisah dari mantan staff HRD bahwa lulusan sarjana tanpa pengalaman hampir dianggap nol oleh mereka. Mereka lebih mempertimbangkan seorang lulusan sarjana dengan IPK biasa saja tetapi banyak pengalaman tertera di CV mereka ketimbang sseorang sarjana yang dikata Cum Laude tetapi sangat minim pengalaman bahkan nol. Dan dalam organisasi ini, berorganisasi menyediakan pengalaman lebih yang membuat para mahasiswa aktif organisasi memiliki nilai lebih di mata pencari pekerja.


Jadi Bagaimana?

Permasalahan seperti ini memang seringkali membuat banyak pendapat-pendapat berbeda dari berbagai kalangan. Baik itu yang pro maupun yang kontra keduanya memiliki pendapat masing-masing. Tetapi jika melihat bahwa mahasiswa mayoritas setelah lulus akan mencari pekerjaan, maka memiliki pengalaman banyak adalah suatu hal yang sangat disarankan dimana kita tahu itu lebih banyak membantu jika dibandingkan dengan hanya memiliki IPK tinggi. Universitas pada umumnya juga mendukung demikian dengan tersedianya organisasi-organisasi di dalam kampus seperti BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), BLM (Badan Legislatif Mahasiswa), himpunan-himpunan, dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Selain itu juga di kampus ini terdapat adanya seruan untuk mengikuti organisasi dan mengais pengalaman baik dari dosennya sendiri maupun dari mahasiswa senior.

Untuk itu, alangkah baiknya jika kita berperan serta dalam lingkup organisasi kampus, baik itu dengan mengikuti UKM ataupun himpunan hingga BLM dan BEM dengan menjadi anggota hingga pimpinan/ ketua. Dengan itu, diharapkan kita memiliki bekal dan catatan pengalaman untuk bekerja sama, mengatasi permasalahan, dan berbagai keunggulan mengikuti organisasi yang diharap berguna dalam dunia kerja.

Tinggalkan komentar