Blitzkrieg: Taktik Kilat Jerman

Di awal perang dunia II di Eropa, Jerman berusaha menghindari perang yang berkepanjangan. Jerman menggunakan strategi yaitu dengan menggunakan taktik menghabiskan lawan-lawannya dalam serangkaian pertempuran singkat. Dengan taktik seperti ini, Jerman menaklukkan hampir keseluruhan Eropa hanya dalam kurun waktu 2 tahun. Taktik militer ini disebut “Blitzkrieg“, atau Perang Kilat.

Bagaimana Penerapan Taktik Blitzkrieg?

Taktik Blitzkrieg memerlukan konsentrasi dari alat-alat dan senjata perang yang terfokus pada satu wilayah sempit di garis terdepan. Pasukan yang terkumpul ini harus terus menembus pertahanan lawan kemudian melingkari dan menyerang balik lawan dari belakang garis pertahanan lawan. Pasukan udara Jerman bertugas mencegah penyaluran suplai lawan ke garis pertahanan lawan. Taktik tersebut membuat tentara lawan menjadi terisolasi dan mudah untuk ditaklukkan.

Copyright: The Map Archive

Percobaan Penaklukan Jerman Terhadap Eropa

Secara berurutan berdasarkan tanggal penyerangan, pada perang dunia II Jerman sukses menggunakan taktik Blitzkreig melawan:

  • Polandia (September 1939)
  • Denmark (April 1940)
  • Norwegia (April 1940)
  • Belgia (Mei 1940)
  • Belanda (Mei 1940)
  • Luksemburg (Mei 1940)
  • Perancis (Mei 1940)
  • Yugoslavia (April 1941)
  • Yunani (April 1941)

Pada perang dunia II ini, Jerman gagal menaklukkan Inggris karena terpisahkan oleh selat Inggris yang mana membuat Jerman terpaksa untuk melemahkan pertahanan Inggris melalui udara. Akan tetapi, pertahanan udara dan laut yang kuat dari Inggris membuat Jerman tetap tak dapat menurunkan pasukan daratnya di daratan Inggris untuk melakukan taktik yang sama. Kegagalan juga dialami Jerman ketika meluncurkan operasi Barbarossa yakni operasi invasi terhadap Uni Soviet. Penerapan taktik Blitzkrieg sangat efektif pada awalnya. Tetapi waktu demi waktu kekalahan pun semakin terasa. 


Kenapa Blitzkrieg Gagal Saat Operasi Barbarossa?

Kekalahan Jerman dalam pertempuran terhadap Uni Soviet ini dipengaruhi oleh serangkaian ‘salah langkah’ yang dilakukan oleh Jerman. Diantaranya yaitu:

1. Jerman tidak siap untuk menghadapi musim dingin

Jerman memperkirakan dapat memenangkan pertempuran dalam kurun waktu beberapa bulan. Taktik Blitzkrieg yang mereka terapkan memang memiliki dampak yang signifikan di tahun-tahun awal peperangan tapi berakhir berantakan saat menghadapi luasnya tanah Russia. Pihak Jerman mengalami kewalahan dalam perihal logistik. Banyak pasukannya yang kemudian kelelahan dan harus istirahat hingga membuat rencana invasi tersebut sangat ngaret dari yang sudah diperkirakan sebelumnya membuat mereka juga harus menghadapi musim dingin. Lumpur yang parah dan suhu yang sangat dingin membuat pasukan Jerman sulit untuk bergerak.

2. Uni Soviet memiliki militer yang lebih mampu setelah melewati tahun pertama perang

Secara keseluruhan, pada perang dunia II, Jerman memang superior terutama saat dibandingkan satu negara lawan satu negara. Tapi Uni Soviet memiliki tanah dan area industri yang sangat luas, berkali-kali lipat dari Jerman, dan jauh lebih produktif. Selain itu, bantuan produksi senjata dari Amerika Serikat dan sekutu lainnya membuat produksi senjata Uni Soviet sangatlah cepat. Uni Soviet juga menumbangkan pemimpin-pemimpin dan jendral yang tidak kompeten.

3. Keegoisan sang pemimpin

Keyakinan Hitler akan kemenangan front timur membuatnya terlalu meremehkan kekuatan negara dengan sebutan The Motherland tersebut. Hitler tidak berkaca pada sejarah masa lalu Eropa dimana mencoba menaklukkan tanah yang memiliki luas berkali-kali lipat Jerman, bahkan Eropa merupakan suatu mimpi buruk yang dialami oleh pemimpin-pemimpin Eropa sebelumnya, terutama ketika menghadapi musim dingin. Selain itu, Hitler berkeputusan untuk mengambil alih kota Stalingrad (Volgograd) terlebih dahulu sebelum Moskow yang padahal gerbang Moskow sendiri sudah berada di depan mata pasukan Jerman. Keputusan ini ditentang beberapa Jendralnya dan terbukti bahwa ini memang langkah yang salah yang diambil oleh sang pemimpin Jerman tersebut.

Kelemahan Dari Taktik Blitzkrieg

Taktik Blitzkrieg memang sangatlah efektif, tetapi keefektifan ini bukan berarti tidak tergantung dengan faktor luar. Dengan kata lain, taktik ini efektif dalam kondisi tertentu. Faktor seperti cuaca, jumlah pasukan, suplai, jarak, dan sebagainya berpengaruh langsung pada efisiensi dari penggunaan dari taktik ini.

Kelemahan dari sisi taktis yaitu untuk dapat menerapkannya membutuhkan pasukan-pasukan dan kendaraan perang dengan mobilitas tinggi, seperti tank-tank ringan seperti tank Panther yang digunakan oleh Jerman. Selain itu pengiriman pasokan suplai juga harus cepat. Jika mengingat kejadian di tanah Rusia, gerakan suplai dan pasukan Jerman sangat diperlambat dengan adanya musim dingin membuat taktik ini tidak seefektif sebelumnya.

Kesimpulan

Taktik ini merupakan taktik yang sangat efisien saat digunakan untuk perang dengan ‘tetangga’ dengan jangka waktu pendek. Penerapannya juga harus cepat untuk membuat lawan sempat kocar-kacir sehingga dapat dengan mudah memutus jalur suplai lawan. Tetapi, kebutuhan untuk bergerak cepat tersebut membuatnya sangat bergantung pada kondisi saat itu dan persediaan alat-alat perang.

Referensi: 1 2 3

2 pemikiran pada “Blitzkrieg: Taktik Kilat Jerman”

  1. A fascinating discussion is worth comment. I believe that you
    ought to write more on this issue, it might not
    be a taboo matter but generally people do not discuss these issues.
    To the next! All the best!!

    Balas

Tinggalkan komentar